- Ratih Dwi Jayanti
5 Kesalahan Digital Marketing yang Bikin Bisnis Lamban
Bagi para pemilik brand, digital marketing sudah bukan hal asing lagi karena sekarang sudah hampir seluruh pemilik brand menjalankan bisnisnya dengan digital marketing. Semakin cepatnya perkembangan digital marketing, maka akan semakin luas juga strategi yang harus kamu lakukan agar audiens dapat tertarik dengan produk atau jasa yang kamu tawarkan.
Pace digital marketing yang cepat juga menuntun para digital marketer untuk terus selalu improve agar tidak tertinggal dengan trend dan strategi yang ada. Dari strategi, produksi, hingga eksekusi semua harus dijalankan dengan baik agar mendapat hasil yang maksimal. Walaupun begitu, bukan berarti kamu tidak menemukan kendala di prosesnya. Apakah kamu sudah merasa melakukan strategi digital marketing yang tepat tetapi belum mendapatkan hasil sesuai yang kamu inginkan? Mungkin ada beberapa kesalahan yang kamu lakukan sehingga tidak mendapatkan hasil yang maksimal bahkan membuat bisnismu lamban.
Untuk menghindari hal tersebut dan untuk terhindar dari kesalahan yang sama secara terus menerus, kamu perlu memperhatikan kesalahan-kesalahan dalam digital marketing yang dapat membuat bisnismu lamban. Apa saja kesalahan tersebut?
Tidak Memperhatikan Goals Marketing Salah satu aturan dasar atau hal pertama yang seharusnya kamu lakukan adalah set goals atau menentukan objective marketing dari campaign yang kamu jalankan. Hal ini penting agar kamu bisa menentukan strategi sesuai dengan objective yang kamu inginkan. Kamu juga bisa mengukur kesuksesan atau mengidentifikasi bagian mana yang perlu di-improve dari campaign-mu. Sebaliknya, jika kamu tidak menentukan goals marketing-mu, strategi yang kamu jalankan akan terlalu luas dan tidak berfokus pada apa yang seharusnya kamu ingin capai. Akhirnya kamu tidak tahu bagian mana saja yang perlu kamu improve. Hal ini lah yang dapat membuat bisnismu menjadi lamban.
‘Terlalu’ Mengikuti Trend Seperti yang kamu tahu, semua orang sudah kenal dengan digital marketing dan pertumbuhannya pun sangat cepat karena sangat mudah diakses. Agar tidak tertinggal, tentunya sebagai pebisnis kamu perlu up to date dengan perubahan-perubahan dan trend yang ada di dalam dunia digital marketing ini karena nantinya trend yang ada dapat memengaruhi strategi yang kamu jalankan. Meskipun demikian, kamu tidak bisa selalu mengikuti trend digital marketing dan mengubah setiap strategi digital marketing-mu sesuai dengan trend yang ada sebelum kamu mendapatkan hasil dari strategimu. Up to date memang diharuskan tetapi kamu juga harus memikirkan secara matang trend apa yang seharusnya diikuti sesuai dengan objective dan value brand-mu. Apakah trend tersebut dapat berdampak baik atau buruk untuk bisnismu? Apakah trend digital marketing tersebut dapat memengaruhi strategi bisnismu?
Mengabaikan Storytelling dan Copywriting Salah satu aspek yang sering dilupakan dan dianggap remeh dalam digital marketing adalah storytelling dan copywriting. Padahal kedua aspek ini seperti magis karena memiliki kekuatan tersendiri untuk hook audiens. Storytelling & copywriting dalam iklan digital dapat menceritakan serta memberi tahu audiensmu mengenai produk atau jasa yang kamu buat dengan cara yang menarik. Audiens juga akan mendapatkan informasi yang mereka inginkan dan kamu pun dapat mendeskripsikan fitur & kelebihan produkmu dibalut dengan storytelling. Selain itu, kedua aspek tersebut juga secara tidak langsung dapat mengajak audiens untuk melakukan tindakan yang kamu inginkan. Misalnya, dalam storytelling dan copywriting konten produk yang kamu buat, kamu menyelipkan himbauan untuk audiens agar membeli produk yang kamu promosikan. Kamu bisa lihat tips membuat copywriting untuk iklan digital di sini.
Salah Menargetkan Audiens Dalam digital marketing, audiens merupakan kunci atau bahkan dikatakan sebagai ‘segalanya’. Kenapa? Karena tujuanmu menjalankan bisnis dengan digital marketing tentu saja untuk mendapatkan revenue dari pelanggan atau audiens. Oleh karena itu, audiens memiliki peran yang besar dalam keberhasilan bisnismu. Untuk mendapatkan perhatian audiens tentu saja kamu perlu menulis headline yang menarik. Namun, sebagus dan semenarik apa pun headline yang kamu buat, tidak ada gunanya jika produk yang kamu iklankan tidak sesuai dengan audiens yang kamu targetkan. Jika kamu salah menargetkan pelanggan, mereka tidak akan tertarik untuk membeli. Bahkan hanya untuk membaca iklanmu saja mereka tidak tertarik. Misal, kamu memiliki produk multivitamin atau produk-produk khusus ibu hamil tetapi kamu malah menargetkannya ke audiens laki-laki kisaran umur 15 - 20 tahun. Tentu saja audiens tersebut tidak tertarik karena produkmu tidak relevan dengan mereka. Kamu harus meluangkan waktu untuk mengenal audiens yang akan kamu ajak bicara. Apakah produkmu sesuai dengan kebutuhan pelangganmu? Bahasa yang seperti apa yang cocok bagi audiens yang kamu targetkan?
Terlalu Berfokus pada Paid Ads Paid ads memang menjadi salah satu primadona dalam memasarkan produkmu secara digital karena bisa mendapatkan hasil yang lebih cepat. Namun, kalau kamu terlalu fokus pada paid ads dan tidak mempertimbangkan organic, budget marketing-mu akan cepat habis. Kamu juga perlu memanfaatkan organic agar brand-mu mendapatkan interaksi yang kuat dengan audiens yang loyal.
Itu lah beberapa hal yang harus dihindari saat kamu memutuskan untuk memasarkan produk secara digital. Mungkin di tahap awal kamu akan menemukan trial dan error. Kesalahan-kesalahan tersebut bisa menjadi pembelajaran untuk ke depannya.
Referensi
Shaoolian, Gabriel. “5 Digital Marketing Mistakes Your Brand Should Avoid”, 2017. https://www.forbes.com/sites/gabrielshaoolian/2017/09/08/digital-marketing-mistakes-what-to-avoid-when-it-comes-to-marketing-your-brand-online/
Burke, Stacey. “Eight Social Media Marketing Mistakes To Avoid”, 2022.
https://www.forbes.com/sites/forbesbusinesscouncil/2022/06/13/eight-social-media-marketing-mistakes-to-avoid/?sh=5d4699a436f1
Ideoworks. “Kesalahan Dalam Digital Marketing yang Harus Dihindari”, 2021. https://ideoworks.id/kesalahan-dalam-digital-marketing-yang-harus-dihindari/